Kerja proyek bab 2

BAB 2
PENGEMBANGAN IDE PROYEK

A. Identifikasi proyek
Langkah pertama dalam siklus proyek adalah mengidentifikasi isyu yang mungkin dapat ditangani oleh suatu proyek. Biasanya untuk ini diperlukan tahapan analisi proyek , tahapan melakukan analisi proyek , jenis evaluasi kelayakan proyek, aspek manajemen kelayakan proyek.
1.Tahapan Analisis Proyek
Sebelum dilakukan suatu analisis proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi (mission statement of business).
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain?
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.
2.Tahapan Melakukan Analisis Proyek
  Adapun tahapan dalam menganalisis kelayakan proyek yaitu :
Identifikasi, sponsor proyek melihat adanya kesempatan investasi yang menguntungkan. Pengamatan terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
Perumusan, tahap menerjemahkan kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek yang konkret, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar
Penilaian, melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
Pemilihan, melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan dicapai
Implementasi, menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.

3. Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek
Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap :
Evaluasi Pendahuluan (Preliminary study atau Pre-evaluation study). Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
Evaluasi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study). Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek (1) aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek; (2) aspek produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek manajemen dan sumberdaya manusia; dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.

4.Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan Proyek (Studi Kelayakan)
Analisas terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini, berbagai unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu proyek (project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen untuk memungkinkan pengambilan keputusan (decision).
Maksud serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk melakukan suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi yang memang sudah terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah, sebelum kita mengambil keputusan (decision) untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan  kemanfaatan (benefits) yang diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (atpresent)dan kemudian hari (in the future).
Dua kriteria prinsip yang termasuk dalam katagori teknis adalah efektivitas dan ketercukupan (adequacy). Efektif berarti proyek dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tapi, seringkali ketercapaian tujuan tidak selalu dapat dilacak hanya karena keberadaan proyek tersebut, sering banyak faktor yang lain ikut mempengaruhi. Dalam hal ketercukupan: proyek mungkin tidak dapat mencukupi hal-hal yangmenjadi tujuan atau tidak cukup mengatasi permasalahan.

5.Aspek manajemen kelayakan proyek
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam Studi Kelayakan proyek. Hal ini dikarenakan walaupun suatu proyek sudah dikatakan layak untuk dilaksanakan jika tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang baik, tidak mustahil jika usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan mudah tercapai apabila kaidah-kaidah dalam proses manajemen dipenuhi dengan baik.
Menentukan manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat operasional rutin proyek: pihak perencana, pelaksana manajerial, koordinasi dan pengawasan, bentuk badan usaha, struktur-organisasi. Urutan-urutannya:
a.    Pembangunan Proyek:
 Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
 Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
 Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
b.     Operasionalisasi Proyek
 Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
 Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
 Pengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
 Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
c.      Analisa aspek manajemen:
Analisa jabatan: menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan
 ZAnalisa beban kerja dan angkatan kerja: menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga kerja
Analisa struktur organisasi: menentukan kedalaman, dasar pengelompokan kegiatan dan hubungan antar departemen.
Sumber.http://bellandhut.blogspot.com/2016/07/analisis-perencanaan-kerja-proyek.html

B. Formulasi Proyek
       Perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuantersebut.
Tahap I
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategi, adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada saat ini dan yang akan datang.


Tahap II
Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
Tahap III
Perencanaan Proyek Induk Strategi. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalka.
Tahap IV
Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
Tahap V
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi).
Sumber.http://widyarini29.blogspot.com/2017/10/materi-bab-pengembangan-ide.html



C. Mind Maping
Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4)
Manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain :
Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
Lebih mudah dipahami dan diingat.
Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
Sumber.http://tkjskanesabisa.blogspot.com/2017/08/pengembangan-ide-proyek.html

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

arlian_blogger

arlian_blogger

UTS Perkembangan Teknologi Komunikasi

 UTS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI  Nama. : Arlian Achmad Al Farid  Nim.   : G.331.20.0147  Kelas. : Sore ( A ) Ilmu komunikasi  Matkul ...